Punya pertanyaan, kritik dan saran seputar Abang None Jakarta Pusat? Hubungi kami di info@abnonjakpus.org

Saturday, July 9, 2011

Jakarta Dance Scene : Pariwisata Sebelah Mata ( Bagian 1 )


Apa itu pariwisata ? menurut wiki, Pariwisata atau turisme adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan, dan juga persiapan yang dilakukan untuk aktivitas ini. Dan apa itu rekreasi ? Rekreasi, dari bahasa Latin, re-creare, yang secara harfiah berarti 'membuat ulang', adalah kegiatan yang dilakukan untuk penyegaran kembali jasmani dan rohani seseorang. Hal ini adalah sebuah aktivitas yang dilakukan seseorang disamping bekerja.


Bicara tentang pariwisata, kita semua tahu, jakarta termasuk gudangnya, bolehlah kita bertanya pada abang & none manapun dan mereka akan dengan lancar menjelaskan pada kita semua apa saja potensi pariwisata yang dimiliki jakarta. Tapi saya berani jamin, bahwa akan banyak yang melupakan potensi wisata jakarta yang satu ini : Dance Scene atau lebih akrab di telinga orang awam dengan “Dunia Malam”.


Ya, saya tahu, saya sangat tahu, saat kata dalam tanda kutip tersebut dikatakan, apa yang tergambar didalam pikiran anda sudah bisa ditebak, selalu saja isinya tidak jauh dari hal-hal yang berbau negatif. Mengapa demikian? Jawabannya sebetulnya hanyalah STIGMA, masyarakat jakarta , semodern apapun akan tetap dibalut dengan adat ketimuran yang kental dan mayoritas akan langsung membuat STIGMA turun temurun mengenai Dunia Malam, yang saya sendiri akan selalu dengan senang hati mengubah penyebutannya menjadi Dance Scene.

Ya, Dance Scene adalah Salah satu objek wisata dan satu dari sekian banyak daya tarik Jakarta.


Pada faktanya , Dance Scene Jakarta menyimpan potensi yang sedemikian besar dan ikut serta membangun jakarta sebagai salah satu tujuan wisata dunia. Anda boleh tidak setuju,anda boleh tidak suka, tapi nyatanya wisatawan dunia secara umum dan luas menggemari dance music, dan sangat banyak dari mereka rela bepergian keliling dunia untuk menikmatinya. Mengapa tidak kita tarik mereka ke Jakarta? Mengapa tidak kita buat Jakarta menjadi salah satu dari “persinggahan” mereka dan mereka akan terus kembali setiap tahun atau bahkan lebih? Apakah kita takut? Ataukah kita terlalu terikat oleh sesuatu?


Sudah besar memang, walaupun banyak dari kita yang tidak tahu atau bahkan tidak peduli, Dance Scene di jakarta sudah besar, setiap tahunnya Jakarta dikunjungi puluhan Musisi Dance Music Internasional. Tetapi masih kurang,dan masih banyak potensi yang belum tergali.



Saya bermimpi, suatu hari bisa berdiri ditengah ratusan ribu manusia di jakarta , beserta seluruh teman-teman Abang None , ditengah sebuah rave party dengan musik yang menembus jantung dan tata cahaya serta laser yang membutakan mata . Karena berdansa itu rekreasi, dancing adalah rekreasi, rekreasi adalah pariwisata, dan Abang None adalah representasi dari pariwisata & budaya kota Jakarta.

Salam SUKRI ( SUPEL KREATIF CERIA )

Bersambung..


Oleh Abang Ferre Risky
Kenikmatan Mata & Telinga : ferrerisky.blogspot.com
Foto : Kampus , Andre Clayz & Toge Chan

No comments:

Post a Comment